Kamis, 29 September 2011

Politik dan Hukum – 26 September 2011


Dalam pertemuan kuliah yang ke-lima ini bapak Tri Agung Kristianto mengajak kami para mahasiswa untuk berdiskusi mengenai politik dan hukum di Indonesia.  “ Siapa diantara kalian yang menyukai politik? “ Sebuah kalimat yang diucapkan beliau saat mengawali perkuliahan disiang hari. Pertanyaan yang menurut kami para mahasiiswa mahasiswi tidak perlu dipertanyakan lagi karena sudah pasti jawabannya tidak.

Tetapi sebenarnya secara tidak sengaja kita setiap hari akan selalu bertemu dengan politik dan hukum. Banyak kasus atau peristiwa yang terkait dengan politik dan hukum yang selalu tidak pernah terselesaikan,  karena belum tuntas satu kasus tetapi sudah tertimpa oleh kasus baru lagi yang disiarkan media. Dan juga banyak pertanyaan mengenai beberapa kasus yang sebenarnya tidak diketahui oleh publik.  Bapak Tri selaku editor politikdan hukum di harian kompas mengatakan secara jujur bahwa hukum dan politik dinegeri ini tidak ada kejelasan serta tidak tahu entah kapan berakhirnya suatu masalah.

Memiliki kejelasan serta keadilan atas hukum dan politik itulah yang diinginkan oleh masyarakat. Fakultas ilmu komunikasi memiliki beberapa jurusan ada Jurnalistik, Public Relation(PR), dan Advertising. Dan bapak Agung mengingatkan para mahasiswa mahasiswi untuk semakin mengerti dan memahami mengenai politik dan hukum di Indonesia yang belum memiliki atas kejelasannya. Sebagai mahasiswa mahasiswi komunikasi kita harus dapat menjaga dan berhati-hati saat berbicara dan berprilaku karena negara Indonesia terlalu sensitive tentang hukum yang berlaku. Dalam beberapa kasus ada hal yang salah namun dibenarkan, dan juga hal yang benar namun disalahkan. Sungguh ironisnya perpolitikan dan hukum di negara ini meski sekalipun negara Indonesia ini sudah merdeka cukup lama.

Jumat, 23 September 2011

Iklan dan Kekerasan Simbolik – 19 September 2011


Dalam pertemuan kuliah yang ke-empat ini, Ibu Endah Murwani akan membahas mengenai Iklan dan Kekerasan Simbolik.  Tidak dapat kita pungkiri bahwa iklan memiliki peran penting bagi masyarakat dalam mengkonsumsi sesuatu baik mengkonsumsi barang ataupun jasa. Kareana iklanlah yang mampu mengendalikan pikiran dan perasaan seseorang. 

Tidak sedikit masyarakat yang termakan oleh iklan iklan yang banyak memperlihatkan dan menampilkan sisi positif dari sebuah produk barang dan jasa mereka. Seakan produk tersebut tidak memiliki cacat ataupun kekurangan sedikitpun. Kemanapun kita pergi kita selalu bertemu dengan iklan dari berbagai macam produk. Di rumah, jalanan, pasar, kantor, kampus, sekolah, stasiun, halte bus, bandara, taksi, lift bahkan ditoilet sekalipun kita selalu bertemu dengan iklan.

Iklan tidak hanya sekedar unbtuk bertujuan untuk menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli suatu produk. Tetapi iklan juga turut mempengaruhi dalam membentuk suatu system nilai, gaya hidup, serta selera budaya tertentu.  Mempengaruhi nilai suatu produk dengan maksud suatu produk yang diiklankan dengan menggunakan model ternama, maka produk tersebut secara tidak langsung memiliki nilai tambah dimata calon konsumennya. Begitu juga dengan gaya hidup, saat ini jika seseorang belum memiliki suatu produk tertentu maka dapat dikatakan ia belum mengikuti gaya hidup pada era masa kini.

Menurut Baudrillard iklan merupakan bagian dari sebuah fenomena sosial bernama consumer society. Dimana obyek dalam iklan tersebut tidaklah berdiri sendiri, melainkan dibentuk oleh sebuah system tanda ( sign systems ).

Dalam proses penanaman nilai suatu produk melalui iklan dapat membentuk habitus tentang system nilai tersebut. Sehingga iklan tidak hanya menciptakan subjek yang dapat diregulasi diri terkait konsumsi produk namun jga subjek yang dapat merugalsi diri terkait klasifikasi dunia sosial, dalam hal inilah terjadi kekerasan simbolik.

Sebagai contoh iklan dari WRP, masyarakat yang melihat iklan tersebut dusah memiliki pemikiran sendiri kalau wanita cantik itu harus langsing ataupun pria tampan itu haruslah berotot.


http://www.youtube.com/watch?v=q44CO4t92LI

http://www.youtube.com/watch?v=L_oMBqzA5VI


Disinilah pesan dari iklan yang ingin disampaikan kepada calon konsumen sudah tersampaikan dengan baik, sehingga membuat beberapa kalangan masyarakat memiliki anggapan atau asumsi bahwa ia harus mengkonsumsi produk tersebut.

Kamis, 15 September 2011

Jurnalisme Warga Kebutuhan dan Problem – 12 September 2011


Dalam pertemuan kuliah yang ketiga ini, Pak Agus Sudibyo akan membahas mengenai Journalism Citizen. Journalism citizen sudah tidak asing lagi bagi beberapa khalayak, karena hampir keseluruhan masyarakat menjadi seorang  journalism.

Para wargapun dapat berperan secara aktif dalam proses jurnalisme, terlibat dalam proses pencarian, pengolahan serta penyajian data. Peran aktifnya para wargapun dapat dilakukan dalam diskusi dan problem solving di ruang publik media.

Kehadirannya para warga sebagai jurnalis, membantu para jurnalis profrsional dalam menemukan sebuah peristiwa yang tak terduga dan tak terjangkau. Misalnya saja seperti warga yang tidak disengaja melihat aksi seorang pihak yang berwajib berlaku kasar terhadap warga.

Tidak mudah bagi para warga untuk menjadi seorang jurnalis, karena saat ini teknologi informasi sudah berkembang secara pesat. Dalam media online memberikan kesempatan untuk para pembacanya berperan aktif juga dengan memberikan komentar atau berinteraksi dengan satu sama lainnya. Sebagai contoh Blog, twitter, serta Facebook pun dapat menjadi forum komunikasi dengan saling bertukar informasi. 


 Namun sangat disayangkan para warga yang berlaku sebagai jurnalis belum sepenuhnya memenuhi standart kode etik jurnalistik bahkan konten atau isi dari beritanya belum sepenuhnya berisikan tentang nilai nilai berita.
Sebuah artikel dapat dikatakan layak sepenuhnya jika didalamnya terdapat nilai berita yang terdiri dari Aktualitas, Akurasi, Keberimbangan, Relevansi, Signifikansi, Prominensi, Magnitude, Proksimitas, dan Kompetensi Sumber.

sedangkan seorang jurnalis membuat sebuah tulisan atau artikel yang berdasarkan kode etik jurnalistik yang meliputi Tidak Berprasangka, Mengandung Konfirmasi, Tidak Sarkastis, Sadistis, Pornografis, Menggunakan bahasa yang benar, Berdasarkan Fakta, Tidak beropini, Akurasi data, fakta, ilustrasi

Sangat dibutuhkan kecepatan dan keakuratan dari sebuah berita yang akan dipublish baik dari seorang jurnalis warga maupun jurnalis profesional. Namun keakuratan dari seorang jurnalis warga belum mendalam seperti jurnalis profesional. 

Karena secara mayoritas warga memberitakan sebuah peristiwa hanya berdasarkan satu sisi, tidak berimbang, serta tidak ada konfirmasi dan cenderung menghakimi obyek berita. Pelaku jurnalisme warga belum menguasai nilai-nilai berita, etika jurnalistik, prinsip ruang publik media.
Sebenarnya para jurnalis warga harus memahami :
  • Media adalah ruang publik sosial dengan nilai-nilai baku (nilai berita dan kode etik jurnalistik)
  • Profesi jurnalis bukan profesi sembarangan yang dapat dilakukan secara serampangan.
  • Berita berbeda dengan informasi satu sisi, gosip, atau syakwasangka
Sumber : Materi perkuliahan Bapak Agus Sudibyo - Dewan Pers - 2011

Rabu, 07 September 2011

Advokasi Media dan kampanye Politik – 05September2011

Dalam pertemuan kedua perkuliahan kali ini, Pak Irwan Julianto akan menjelaskan peran media dalam kampanye Politik. Dalam perkuliahan inii, kami semua diberi sebuah tayangan film mengenai perjalanan seorang wartawan Amerika yang datang ke Indonesia dan sangat peduli dengan iklan iklan rokok. Beberapa tahun lalu sudah beredar video seorang anak kecil berusia 2tahun yang sudah menjadi pecandu rokok. Bahkan video tersebut sudah menyebar hingga luar negeri.




Sang wartawan Amerika merasa kasian dan sedih melihat nasib anak anak yang seharusnya menjadi penerus bangsa namun menjadi pecandu rokok kecil. Ia membandingkan Iklan iklan rokok yang ada di Amerika dan di Indonesia, namun hasilnya sangat mengecewakan. Karena di Amerika tidak ada sedikitpun iklan iklan rokok yang dipublish secara vulgar dan dengan mudah, bahkan rokok di Amerika dihargai $12 per pacs, sedangkan di Indonesia dihargai $1 per pacs dan dapat dijual secara ecer atau satuan ( perbandingan dilakukan dengan merk rokok yang sama, yaitu Marlboro ). Iklan iklan rokok di Amerika tidak terlalu banyak seperti di Indonesia yang selalu ada dimana mana. Bahkan acara music “ Lie in a Concert ‘ disponsori oleh supplier rokok. Bahkan sudah sangat jelas bahwa rokok hanya diperuntukkan untuk orang dewasa bukan untuk anak dibawah umur, di Amerika pembeli rokok sangat ketat, sedangkan di Indonesia pembeli rokok dapat dilakukan oleh siapa saja bahkan rokok dapat dicari dan didapatkan dengan mudahnya.




Media dan Perunbahan Sosial
Di satu sisi media mendukung pendidikan kesehatan masyarakat, namun disisi lalin iklan juga memiliki pengaruh yang hebat terhadap gaya hidup masyarakat.  Media masa sebagai sarana promosi kesehatan yang efektif dimana harus memiliki komitmen pada perubahan sosial. Sekarang ini media dimanfaatkan dalam mutualisme konspiratif penguasa dan pengusaha.



Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial merupakan model pendekatan sistematis menggunakan riset konsumen dan sejumlah saluran komunikasi untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku penduduk secara spesifik. Ada pula 5 langkah pemasaran sosial untuk kesehatan ;
1.       Penilaian (Assess)
2.       Perencanaan (Plan)
3.       Pre-test materi edukasi (Pre-test)
4.       Penerapan Intervensi (Deliver)
5.       Pemantauan (Monitor)

Advokasi Media
Advokasi media merupakan penggunaan strategic media masa untuk meningkatkan inisiatif sosial dan masyarakat. Dengan menstimulus peliputan media secara luas untuk membentuk ulang debat public dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi kebijakan public yang efektif dalam masalah kesehatan masyarakat. Pada saat ini advokasi media tidak langsung berupaya mengubah perlikau yang beresiko individual.
Ada pula jenis advokasi lainnya selain advokasi media, yaitu advokasi litigasi, advokasilegislasi, advokasi masyarakat, seerta advokasi pemerintah. Dengan adanya advokasi sekarang para reporter memiliki nilai berita yang sangat berarti bagai para kalangan wartawan.

Kesimpulan
Berdasarkan film liputan yang dilakukan oleh wartawan Amerika tersebut sudah jelas bahwa media memiliki peran yang sangat penting dalam memberitakan atau mempromosikan suatu produk atau barang ke khalayak. Denagn menggunakan advokasi media yang menggunakan strategic media masa untuk meningkatkan inisiatif sosial dan masyarakat. Meskipun media memiliki 2 kepribadian yaitu  sisi pendidikan dan sisi bisnis semua kembali kepada para khalayak yang menilai dan yang menyaksikannya. Karena khalayak sendirilah yang mampu memutuskan mana yang baik dan mana yang tidak. Dan tentunya bagi para anak anak yang usia dibawah umur, membutuhkan pengawasan dari orang tua.

Selasa, 06 September 2011

Media Sosial dan Revolusi Politik – 22Agustus2011


Dalam pertemuan pertama perkuliahan kali ini, Ibu Riris Loisa akan menjelaskan mengenai dampak dampak besar yang terjadi pada media sosial yang ada terhadap sistim politik. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran media masa sangatlah penting, karena media masa berperan sebagai sarana komunikkasi dengan basis teknologi Internet.

Banyak pula jenis model media masa yang menjadi populer dikalangan masyarakat, dan memberikan dampak kepada masyarakat sekitar. Dengan adanya media sosial, kita dapat berkreasi dan menjadi lebih kreatif. Melalui media sosial pula, sesorang mampu membawa perubahan yang besar terhadap negaranya. 


Khaled said
Seperti Khaled Said seorang facebooker yang membawa perubahan di negaranya, “ Revolusi Mesir “. Semua ia lakukan dengan diawali melalui facebook. Khaled said yang berusia 28tahun ini sudah merasa jengkel dengan kelakuan dari Rezim Mubarak. Ia ingin ada sesuatu hal yang harus dirubah, dengan mengeluarkan setiap pemikiran pemikirannya lewat account facebook miliknya sendiri. Tetapi pemikiran pemikiran yang ia salurkan melalui facebook menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri. Karena ia harus diambil paksa oleh pihak yang berwenang, dengan segala tuduhan telah membongkar dan mempublish kesalahan dari Rezim Mubarak di media sosial – situs jejaring sosial Facebook dan Twitter. Meskipun pada akhirnya Sahid tewas, namun banyak pula yang setuju dan mendukung atas tindakan dari Khaled sahid. Dan Khaled menjadi pahlawan revolusi Mesir.


Media Sosial
Ada pula jenis jenis media masa, misalnya saja ;
  • Situs Jejaring Sosial
Struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.

  •  Blogger
Jurnal online, yang akan menampilkan dan mempublish peristiwa, kejadian, dan memberikan informasi yang terbaru. Dan dalam tahap pencariannya data yang akan keluar atau muncul terlebih dahulu adalah data yang terbaru. 

  •  Wiki
Sebuah konsep yang diberi pengertian oleh penggagasnya, Ward Cunningham, Basisdata online yang paling sederhana dengan kemungkinan dapat beroperasi. Situs Web berbasis wiki secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan halaman Web yang memungkinkan para pemakainya untuk membuat dan menyunting materi halaman Web dengan bebas menggunakan perambah. 


Dan  semuanya itu dapat dimiliki dengan mudah dan cepat, setiap pengguna media sosial mampu mengakses lebih dari 1 jejaring sosial. Serta dengan kemudahan, cara mengaksesnya kita para pengguna dengan mudah mengedit, memodifikasi, penyertaan gambar video dan grafis dengan berbagai model. Itu semua dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, karena mengingat sifat internet yang cepat, dan ekonomis.

Kesadaran Kritis
Pada akhirnya media sosial membuat seseorang atau sekelompok memiliki kesadaran bahwa adanya kesenjangan sosial yang terjadi. Kesadaran yang muncul sebagai wujud dari kenyataan yang ada, dengan menyadari bahwa ada beberapa hal hal yang salah.